SIKAP MASYARAKAT TERHADAP PERUBAHAN SOSIAL
MAKALAH
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Konsep Dasar IPS
Pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Nama: NIM:
Deska Sagita 160141108
Vina Okta All Tania 160141098
Widayanti 160141117
Yola Septian Amalinda 160141114
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
MUHAMMADIYAH BANGKA BELITUNG
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan petunjuk dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Sikap Masyarakat Terhadap Perubahan Sosial.. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini, yaitu untuk memenuhi salah satu tugas dari mata kuliahKonsep Dasar IPS. Dan tidak lupa penulis mengucapkan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan membimbing penulis, yaitu :
1. Bapak Dr. Asyraf Suryadin, M.Pd. selaku Ketua STKIP Muhammadiyah
Bangka Belitung.
2. Ibu Yuanita, M.Pd. selaku Kepala Prodi PGSD STKIP Muhammadiyah Bangka Belitung.
3. Ibu Sri Sugiarti, M.Pd selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah Konsep Dasar IPS.
4. Orang tua yang senantiasa memberi dukungan dan motivasi kepada penulis.
Tentu saja dalam penulisan makalah ini tidak lepas dari kekurangan untuk itu penulis mengharapkan kritikan yang bersifat membangun dari semua pihak demi perbaikan makalah ini ke depannya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan bagi semua pihak.
Pangkalpinang, April 2017
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belangkan Masalah 1
B. Rumusan Masalah 2
C. Tujuan penulis 2
BAB II Sikap Masyarakat terhadapa Perubahan Sosial
A. Pengertian Perubahan Sosial 4
B. Faktor-Faktor yang Menyebabkan Perubahan Sosial 5
C. Perubahan Sosial yang ada di Bangka Belitung 8
BAB III PENUTUP
A. Simpulan 10
B. Saran-Saran 10
DAFTAR PUSTAKA 11
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia adalah makhluk individu yang tidak dapat melepaskan diri dari hubungan dengan manusia lain. Sebagai akibat dari hubungan yang terjadi di antara individu-individu (manusia) kemudian lahirlah kelompok-kelompok sosial (social group) yang dilandasi oleh kesamaan-kesamaan kepentingan bersama. Namun bukan berarti semua himpunan manusia dapat dikatakan kelompok sosial. Untuk dikatakan kelompok sosial terdapat persyaratan-persyaratan tertentu. Dalam kelompok social yang telah tersusun susunan masyarakatnya akan terjadinya sebuah perubahan dalam susunan tersebut merupakan sebuah keniscayaan. Karena perubahan merupakan hal yang mutlak terjadi dimanapun tempatnya.
Perubahan sosial adalah perubahan dalam hubungan interaksi antar orang, organisasi atau komunitas, ia dapat menyangkut “struktur sosial” atau “pola nilai dan norma” serta “pran”. Dengan demikina, istilah yang lebih lengkap mestinya adalah “perubahan sosial-kebudayaan” karena memang antara manusia sebagai makhluk sosial tidak dapat dipisahkan dengan kebudayaan itu sendiri. Perubahan sosial merupakan bagian dari perubahan budaya. Perubahan dalam kebudayaan mencakup semua bagian, yang meliputi kesenian, ilmu pengetahuan, teknologi, filsafat dan lainnya. Akan tetapi perubahan tersebut tidak mempengaruhi organisasi sosial masyarakatnya. Ruang lingkup perubahan kebudayaan lebih luas dibandingkan perubahan sosial. Namun demikian dalam prakteknya di lapangan kedua jenis perubahan perubahan tersebut sangat sulit untuk dipisahkan (Soekanto, 1990).
Perubahan sosial tidak dapat dipandang hanya dari satu sisi, sebab perubahan ini mengakibatkan perubahan disektor-sektor lain. Ini berarti perubahan sosial selalu menjalar ke berbagai bidang-bidang lainnya.
Perubahan sosial dapat dilihat dari system nilai yang pada suatu saat berlaku akan tetapi disaat yang lain tidak berlaku. Misalnya, dahulu kantor pos memegang peranan penting untuk mengantar surat sampai ke tempat tujuan, kini kantor pos mengalami penurunan fungsi sejak ditemukan telepon genggam yang bisa menyampaikan pesan berbicara ataupun pesan SMS dengan lebih cepat.
Perubahan sosial tidak berarti kemajuan, tetapi tidak pula kemunduran, meskipun meskipun dinamika sosial selalu diarahkan pada gejala transformasi (pergeseran).
Perubahan sosial ada yang direncanakan, seperti program pembangunan, dan perubahan sosial yang tidak direncanakan, seperti bencana alam, dll
Untuk mempelajari perubahan pada masyarakat, perlu diketahui sebab-sebab yang melatari terjadinya perubahan itu. Apabila diteliti lebih mendalam sebab terjadinya suatu perubahan masyarakat, mungkin karena adanya sesuatu yang dianggap sudah tidak lagi memuaskan. Menurut Soekanto (1990), penyebab perubahan sosial dalam suatu masyarakat dibedakan menjadi dua macam yaitu faktor dari dalam dan luar. Faktor penyebab yang berasal dari dalam masyarakat sendiri antara lain bertambah atau berkurangnya jumlah penduduk, penemuan baru, pertentangan dalam masyarakat, terjadinya pemberontakan atau revolusi. Sedangkan faktor penyebab dari luar masyarakat adalah lingkungan fisik sekitar, peperangan, pengaruh kebudayaan masyarakat lain.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari pembahasan ini adalah sebabagai berikut:
1. Apa yang dimaksuddengan perubahan sosial ?
2. Apa saja faktor-faktor yang menyebabkan perubahan sosial ?
3. Bagaimana perubahan sosial yang ada di Bangka Belitung?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari pembahasan ini sebagai berikut:
1. Mahasiswa dapat mengetahui pengertian dari perubahan sosial.
2. Mahasiswa dapat mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan perubahan sosial.
3. Mahasiswa dapat mengetahui perubahan sosial yang ada di Bangka Belitung.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Perubahan Sosial
Perubahan sosial adalah proses di mana terjadi perubahan struktur dan fungsi suatu sistem sosial. Perubahan tersebut terjadi sebagai akibat masuknya ide-ide pembaruan yang diadopsi oleh para anggota sistem sosial yang bersangkutan. Proses perubahan sosial biasa tediri dari tiga tahap:
1. Invensi, yakni proses di mana ide-ide baru diciptakan dan dikembangkan.
2. Difusi, yakni proses di mana ide-ide baru itu dikomunikasikan ke dalam sistem sosial.
3. Konsekuensi, yakni perubahan-perubahan yang terjadi dalam sistem sosial sebagai akibat pengadopsian atau penolakan inovasi.
Perubahan terjadi jika penggunaan atau penolakan ide baru itu mempunyai akibat. Menurut Jocobus Ranjabar, perubahan sosial adalah proses dimana terjadi perubahan struktur masyarakat yang berjalan dengan perubahan kebudayaan dan fungsi suatu sistem sosial.
Secara singkat Samuel Koening mengatakan bahwa perubahan sosial merupakan modifikasi-modifikasi yang terjadi dalam pola kehidupan manusia yang terjadi karena sebab-sebab intern maupun ekstern. Perubahan sosial menurut Gillin merupakan suatu variasi dari cara-cara hidup yang diterima, baik karena perubahan-perubahan kondisi geografis, kebudayaan material, komposisi penduduk, ideologi maupun karena adanya difusi maupun penemuan-penemuan baru dalam masyarakat.
Dalam kehidupan sehari-hari manusia memang tidak bisa lepas dari yang namanya perubahan. Sekalipun pada masyarakat yang primitif. Sedikit banyak pada masyarakat tersebut mengalami perubahan baik disadari oleh masing-masing individu atau tidak.
Orang-orang desa sudah mengenal perdagangan, alat-alat transport modern, bahkan dapat mengikuti berita-berita mengenai daerah lain, melalui televisi, dll.
Secara garis besar, perubahan sosial dipengaruhi oleh faktor yang berasal dari dalam masyarakat dan luar masyarakat itu sendiri. Diantara faktor dari dalam masyarakat yaitu perubahan pada kondisi ekonomi, sosial, dan perkembangan IPTEK. Adapun yang berasal dari luar masyarakat biasanya yang terjadi diluar perencanaan manusia seperti bencana alam.
B. Faktor-Faktor Penyebab Perubahan Sosial
Adapun faktor-faktor penyebab perubahan sosial ada dua, yaitu:
1. Faktor Endogen
Faktor-Faktor Endogen / Internal Factor adalah faktor yang berasal dari dalam masyarakat. Menurut David Mc. Clellad faktor ini didorong oleh need for achievment(motivasi berprestasi) dari individu-individu dalam masyarakat itu. Apabila setiap individu memiliki motivasi untuk meraih prestasi terbaik, kelompok tersebut secara otomatis akan mengalami perubahan. Secara umum faktor-faktor dalam yang menyebabkan terjadinya perubahan sosial adalah:
• Jumlah Penduduk
Jumlah penduduk menentukan cepat atau lambatnya perubahan sosial yang terjadi. Hal ini terkait dengan struktur dan budaya masyarakat yang berjumlah banyak akan lebih komplek. Kompleksitas inilah yang mengakibatkan cepatnya perubahan sosial yang terjadi. Sedangkan untuk perubahan sosial yang disebabkan oleh sedikitnya jumlah penduduk terjadi karena upaya pengisian kekosongan jumlah penduduk dan ditandai dengan konversi lahan terbuka menjadi lahan terbangun dan perubahan sektor primer menjadi sektor sekunder maupun sektor tersier. Hal ini menunjukkan adanya perubahan sosial pada pola aktivitas manusia. Contohnya saja, di Pulau Jawa sudah banyak lahan pertanian berubah menjadi kawasan perdagangan dan jasa. Proses ini bisa juga disebut sebagai proses urbanisasi dimana terjadi proses transisi dari rural ke urban yang ditandai dengan perubahan sistem ekonomi dan sosial budaya (khususnya pada sistem mata pencaharian yang mulanya di sektor pertanian menjadi sektor non-pertanian).
• Penemuan-Penemuan Baru (Inovasi)
Penemuan-penemuan baru dapat mendorong perubahan sosial dalam masyarakat.Penemuan-penemuan baru dapat dibedakan menjadi discovery dan invention. Discovery merupakan penemuan unsur-unsur yang bersifat baru. Sedangkan invention merupakan penemuan yang bersifat menyempurnakan bentuk penemuan lama, disebut invention jika masyarakat sudah mengakui, menerima, bahkan menerapkan penemuan tersebut. Discovery maupun invention biasanya terjadi di bidang teknologi. Pertemuan Asian Regional Conference of the Global Information Infrastructure Commission (GIIC) di Manila pada bulan Juli 2000 menghasilkan rencana untuk membangun jaringan komunikasi, menyediakan perangkat pengakses informasi dari internet untuk masyarakat, menyusun framework penggunaan teknologi khususnya informatika, membangun jaringan online-pemerintah, serta mengembangkan pendidikan untuk meningkatkan daya saing Asia. Masyarakat Indonesia memperoleh dampak dari perkembangan teknologi. Banyak gadget yang canggih tercipta. Sudah mulai banyak masyarakat Indonesia yang tidak mau dicap minim penguasaan teknologi, sehingga upaya konsumtif dalam konsumsi gadget-gadget baru mulai dianggap wajar bahkan menjadi trend tersendiri. Siapa yang mempunyai gadget yang canggih dianggap mampu mencirikan status sosial seseorang. Hal ini sudah menunjukkan adanya perubahan sosial yang terjadi pada pola perilaku masyarakat Indonesia. Peran penemuan teknologi baru di dalam perubahan sosial sangat besar, karena dengan adanya penemuan teknologi baru menyebabkan perubahan roda produksi dalam masyarakat.
• Konflik dalam Masyarakat
Pertentangan atau konflik dalam masyarakat juga merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya perubahan sosial. Pertentangan-pertentangan tersebut dapat berupa pertentangan antar individu, antara individu dengan kelompok, antarkelompok, serta konflik antargenerasi. Konflik dalam masyarakat dikatakan sebagai salah satu faktor penyebab adanya perubahan sosial karena dalam konflik, masyarakat menjadi mudah terpengaruh isu negatif dan mengakibatkan cara pandang dan cara bersikap menjadi berubah. Di Indonesia, konflik banyak terjadi di bagian Indonesia timur. Di ibukota negara sendiri sering terjadi konflik, misalnya tawuran antar pelajar SMA yang hanya dipicu masalah sepele dan merupakan bentuk penyimpangan tingkah laku dan menjadi ciri dalam perubahan sosial masyarakat Indonesia yang cinta damai menjadi manusia yang tidak cinta kedamaian.
• Revolusi
Revolusi merupakan perubahan secara cepat yang terjadi karena adanya ketidakpuasan masyarakat terhadap sistem pemerintahan yang ada. Perubahan ini terjadi secara cepat khususnya pada tata penyelenggaraan lembaga masyarakatnya. Revolusi pernah terjadi di Indonesia, yaitu penggulingan masa orde baru di bawah pemerintahan Presiden Soeharto oleh para mahasiswa yang menuntut perubahan. Pemerintahan Presiden Soeharto dianggap diktator dan mutlak karena menjabat dalam beberapa periode. Kebebasan berbicara pada masa pemerintahan Presiden Soeharto pun dibatasi. Penggulingan masa pemerintahan pada masa orde baru diganti menjadi masa reformasi. Pada tahun 1998, resmi presiden Soeharto mengundurkan diri. Proses ini bertujuan untuk menjadikan pemerintahan lebih baik lagi. Meskipun sudah ada perubahan masa dari orde baru ke masa reformasi tetapi tetap saja proses menuju Indonesia yang adil, makmur sejahtera tidak berhenti begitu saja. Oleh karena itu, terdapat perubahan-perubahan yang nyata menuju ke arah Indonesia yang lebih baik seperti amandemen Undang-Undang Dasar RI 1945, Pemilu Presiden dan Wakil Presiden dan kebebasan pers dijamin dalam undang-undang.
2. Faktor Eksogen
Faktor-Faktor Eksogen / External Factor adalah faktor-faktor yang berasal dari luar masyarakat menyebabkan terjadinya perubahan sosial. Faktor-faktor tersebut antara lain:
• Kondisi Alam yang Berubah
Kondisi alam yang berubah atau bencana alam mengakibatkan masyarakat yang tinggal di daerah tersebut terpaksa berpindah untuk mencari tempat yang lebih aman.Perpindahan ini serta merta membawa dampak adanya unsur baru dalam sistem masyarakat tempat baru. Sehingga perlu adanya proses adaptasi atas lingkungan yang baru.
Indonesia merupakan salah satu negara yang rawan terhadap bencana. Hal ini dikarenakan Indonesia dilalui jalur patahan, rangkaian jalur gunung berapi dan dengan topografi serta morfologi yang beragam. Bencana alam akan membawa dampak bagi kelangsungan hidup masyarakat.
• Peperangan
Peperangan dalam hal ini berarti pertikaian antara masyarakat yang satu dengan masyarakat yang lain di luar batas-batas negara. Bukan konflik yang terjadi dalam masyarakat di negara yang sama. Dalam peperangan pasti ada pihak yang kalah dan pihak yang menang. Pada pihak yang kalah secara otomatis akan mengalami perubahan yang signifikan seperti perubahan struktur lembaga negara maupun perubahan dinamika sosial masyarakatmya.
• Pengaruh Kebudayaan Masyarakat Lain
Antar masyarakat membawa pengaruh dalam pola perilaku. Dengan adanya interaksi, maka terjadi hubungan timbal balik yaitu saling mempengaruhi. Interaksi ini akan mengakibatkan budaya masyarakat lain tersebar dan kemungkinan diserap dalam kebudayaan masyarakat tertentu. Penyebaran kebudayaan secara damai dapat melalui penyebaran kebudayaan atau pengaruh dari satu daerah ke daerah lain yang terjadi secara langsung ataupun tidak langsung, akulturasi, maupun asimilasi. Budaya lain yang terserap pasti akan menghasilkan perubahan.
C. Perubahan Sosial di Bangka Belitung
1. Perubahan Jumlah Penduduk
Dahulu, sepasang suami istri memiliki anak yang lebih dari dua, lima enam bahkan tujuh. Dengan adanya perogram keluarga berencana (KB),saat ini sepasang suami istri hanya mempunyai 2 orang anak. Selain dipengaruhi oleh kelahiran perubahan jumlah penduduk di lingkungan , disebabkan oleh adanya kematian dan juga perpindahan penduduk. Banyak masyarakat yang berpindah ke kota untuk untuk mencari pekerjaan tetapi juga sebaliknya banyak penduduk yang dari kota berpindah ke desa.
2. Perubahan Kualitas Penduduk
Masyarakat di taun-taun yang lampau hanya menempuh pendidikan sampai sekolah dasar atau sekolah menengah saja, namun sekarang masyarakat telah banyak menempuh pendidikan hingga perguruan tinggi. Dengan demikian pengetahuan yang dimiliki semakain bertambah, hal ini sebagai akibat positif terjadinya perubahan. Akan tetapi, selain memberikan dampak positif bagi kualitas penduduk, perubahan sosial juga menimbulkan dampak negatif yang berupa penurunan moral yang dimiliki oleh masyarakat. Misalnya ketika jalan atau lewat di depan warga masyarakat tanpa memberi salam, berbicara yang kurang sopan kepada orang lain, selain itu, banyak juga masyarakat yang tidak menaati peraturan yang berlaku dalam lingkungan masyarakat peraturan lalu lintas.
3. Perubahan Sistem Pemerintahan
Perubahan sistem pemerintahan yang terjadi dalam , juga mempunyai pengaruh bagi pemerintahan suatu dusun.misalnya dalam suatu pengambilan keputusan dalam suatu masyarakat lingkungan tempat tinggal saya pengambilan keputusan dilakukan melalui demokrasi yaitu melalui musyawarah mufakat.
4. Perubahan Mata Pencaharian
Dahulu, mata pencaharian penduduk di lingkungan masyarakat sebagian besar adalah sebagai petani. Namun dengan berjalannya waktu dan berkembangnya pengetahuan yang mereka miliki, saat ini banyak menjadi pegawai negeri, karyawan suatu perusahaan, dan juga ada yang merantau bekerja di tempat lain.
5. Perubahan Gaya Hidup
Sering dengan berkembangnya zaman, gaya hidup masyarakat pun berubah. Saat ini gaya hidup konsumtif sudah menjangkit sampai di lingkungan pedesaan. Warga masyarakat memiliki keinginan untuk berbelanja yang tinggi. Contoh perilaku gaya konsumtif masyarakat dapat melihat misalnya pada gaya berpakaian. Setiap hari selalu ada model pakaian baru yang ditawarkan baik di toko maupun di pasar.
6. Perubahan Karena Adanya Teknologi
Dahulu, para petani di tempat tinggal saya masih menggunakan bantuan tenaga hewan dalam membajak sawahdan juga masih di bantu tetangga dalam menanam padi atau tanaman lainnya. Namun saat ini dengan perkembangnya teknologi, para petani telah menggunakan traktor dalam membajak sawah dan juga sudah menggunakan perontok padi untuk mengolah hasil padinnya.adajuga teknologi dalam komunikasi. Dulu masih menggunakan surat untuk mengirim pesan tapi sekarang sudah ada facebook, email, twitter.
7. Perubahan Budaya
Berubahan budaya yang terjadi dalam lingkungan masyarakat adalah prilaku anak muda saat ini. Banyak yang meniru trend-trend budaya masyarakat barat, misalnya cara berpakaian sekarang ini, jarang seklai anak muda yang mau mrngenakan pakaian dat nya sendiri. Selain itu , contoh-contoh hasil kebudayaan masyarakat seperti dambus, dan lagu-lagu daerahnya sendiri. Bahkan ada warga yang tidak mengetahui kebudayaan daerah tempat tinggalnya sendiri, sekarang ini keberadaan kesenian-kesenian tersebut telah hilang tergantikan dengan adanya lagu-lagu pop, rock,dan yang lainnya.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Dari hasil pembahasan makalah ini dapat ditarik kesimpulan:
Perubahan sosial adalah perubahan dalam hubungan interaksi antar orang, organisasi atau komunitas, ia dapat menyangkut “struktur sosial” atau “pola nilai dan norma” serta “pran”. Perubahan sosial selalu menimbulkan perubahan dalam masyarakat, salah satunya adalah globalisasi yang menimbulkan berbagai dampak baik positif maupun negative dari sisi positif misalnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dapat dinikmati seluruh kelompok sosial masyarakat. Faktor-faktor penyebab perubahan sosial ada dua yaitu:
1. Faktor endogen: jumlah penduduk, inovasi, konflik dalam masyarakat, dan revolusi.
2. Faktor eksogen: kondisi alam yang berubah, peperangan, pengaruh kebudayaan masyarakat lain.
B. Saran-saran
Adapun saran yang diberikan penulis antara lain:
Perubahan sosial dalam masyarakat tidak dapat dibatasi oleh ruang dan waktu, olehnya itu kita sebagai bagian dari kelompok sosial harus berusaha mengendalikan perubahan itu ke arah yang positif agar budaya yang terbentuk dari perubahan sosial dapat memberikan manfaat bagi kelangsungan hidup manusia yang makmur dan damai.
DAFTAR PUSTAKA
Winataputra, Udin S. dkk. 2008. Materi dan Pembelajaran IPS. Jakarta: Universitas Terbuka.
Gumgum Gumilar, 2001. Teori Perubahan Sosial. Unikom. Yogyakarta.
Yanuar, Nugroho.2000. “Globalisasi, Teknologi Informasi dan Perubahan Sosial” dalam Jurnal Wacana Elsppat. http://www.elsppat.or.id/ diakses tanggal 25 Oktober 2011
http://www.scribd.com/.. Perubahan Sosial Budaya dalam Masyarakat.
izin copas. terimakasih
BalasHapus