Kamis, 04 Mei 2017

makalah sikap masyarakat terhadap perubahan sosial

SIKAP MASYARAKAT TERHADAP PERUBAHAN SOSIAL


MAKALAH

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Konsep Dasar IPS
Pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar


Nama:                 NIM:
Deska Sagita            160141108
Vina Okta All Tania        160141098
Widayanti            160141117
Yola Septian Amalinda    160141114




SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
MUHAMMADIYAH BANGKA BELITUNG
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan petunjuk dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Sikap Masyarakat Terhadap Perubahan Sosial..  Adapun tujuan dari penulisan makalah ini, yaitu untuk memenuhi salah satu tugas dari mata kuliahKonsep Dasar IPS. Dan tidak lupa penulis mengucapkan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan membimbing penulis, yaitu :
1.     Bapak Dr. Asyraf Suryadin, M.Pd. selaku Ketua STKIP Muhammadiyah  
 Bangka Belitung.
2.     Ibu Yuanita, M.Pd. selaku Kepala Prodi PGSD STKIP Muhammadiyah  Bangka Belitung.
3.    Ibu Sri Sugiarti, M.Pd selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah Konsep Dasar IPS.
4.    Orang tua yang senantiasa memberi dukungan dan motivasi kepada penulis.
Tentu saja dalam penulisan makalah ini tidak lepas dari kekurangan untuk itu penulis mengharapkan kritikan yang bersifat membangun dari semua pihak demi perbaikan makalah ini ke depannya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan bagi semua pihak.
Pangkalpinang,    April 2017
                                  
                      Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR      ii
DAFTAR ISI     iii
BAB  I   PENDAHULUAN
A.    Latar Belangkan Masalah      1
B.    Rumusan Masalah      2
C.    Tujuan penulis      2
BAB  II  Sikap Masyarakat terhadapa Perubahan Sosial
A.     Pengertian Perubahan Sosial    4
B.    Faktor-Faktor yang Menyebabkan Perubahan Sosial    5
C.    Perubahan Sosial yang ada di Bangka Belitung    8
BAB III PENUTUP
A.    Simpulan      10
B.    Saran-Saran      10

DAFTAR PUSTAKA    11



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Manusia adalah  makhluk individu yang tidak dapat melepaskan diri dari hubungan dengan manusia lain. Sebagai akibat dari hubungan yang terjadi di antara individu-individu (manusia) kemudian lahirlah kelompok-kelompok sosial (social group) yang dilandasi oleh kesamaan-kesamaan kepentingan bersama. Namun bukan berarti semua himpunan manusia dapat dikatakan kelompok sosial. Untuk dikatakan kelompok sosial terdapat persyaratan-persyaratan tertentu. Dalam kelompok social yang telah tersusun susunan masyarakatnya akan terjadinya sebuah perubahan dalam susunan tersebut merupakan sebuah keniscayaan. Karena perubahan merupakan hal yang mutlak terjadi dimanapun tempatnya.
Perubahan sosial adalah perubahan dalam hubungan interaksi antar orang, organisasi atau komunitas, ia dapat menyangkut “struktur sosial” atau “pola nilai dan norma” serta “pran”. Dengan demikina, istilah yang lebih lengkap mestinya adalah “perubahan sosial-kebudayaan” karena memang antara manusia sebagai makhluk sosial tidak dapat dipisahkan dengan kebudayaan itu sendiri. Perubahan sosial merupakan bagian dari perubahan budaya. Perubahan dalam kebudayaan mencakup semua bagian, yang meliputi kesenian, ilmu pengetahuan, teknologi, filsafat dan lainnya. Akan tetapi perubahan tersebut tidak mempengaruhi organisasi sosial masyarakatnya. Ruang lingkup perubahan kebudayaan lebih luas dibandingkan perubahan sosial. Namun demikian dalam prakteknya di lapangan kedua jenis perubahan perubahan tersebut sangat sulit untuk dipisahkan (Soekanto, 1990).
Perubahan sosial tidak dapat dipandang hanya dari satu sisi, sebab perubahan ini mengakibatkan perubahan disektor-sektor lain. Ini berarti perubahan sosial selalu menjalar ke berbagai bidang-bidang lainnya.
Perubahan sosial dapat dilihat dari system nilai yang pada suatu saat berlaku akan tetapi disaat yang lain tidak berlaku. Misalnya, dahulu kantor pos memegang peranan penting untuk mengantar surat sampai ke tempat tujuan, kini kantor pos mengalami penurunan fungsi sejak ditemukan telepon genggam yang bisa menyampaikan pesan berbicara ataupun pesan SMS dengan lebih cepat.
Perubahan sosial tidak berarti kemajuan, tetapi tidak pula kemunduran, meskipun meskipun dinamika sosial selalu diarahkan pada gejala transformasi (pergeseran).
Perubahan sosial ada yang direncanakan, seperti program pembangunan, dan perubahan sosial yang tidak direncanakan, seperti bencana alam, dll
Untuk mempelajari perubahan pada masyarakat, perlu diketahui sebab-sebab yang melatari terjadinya perubahan itu. Apabila diteliti lebih mendalam sebab terjadinya suatu perubahan masyarakat, mungkin karena adanya sesuatu yang dianggap sudah tidak lagi memuaskan. Menurut Soekanto (1990), penyebab perubahan sosial dalam suatu masyarakat dibedakan menjadi dua macam yaitu faktor dari dalam dan luar. Faktor penyebab yang berasal dari dalam masyarakat sendiri antara lain bertambah atau berkurangnya jumlah penduduk, penemuan baru, pertentangan dalam masyarakat, terjadinya pemberontakan atau revolusi. Sedangkan faktor penyebab dari luar masyarakat adalah lingkungan fisik sekitar, peperangan, pengaruh kebudayaan masyarakat lain.
B.    Rumusan Masalah
    Adapun rumusan masalah dari pembahasan ini adalah sebabagai berikut:
1.    Apa yang dimaksuddengan perubahan sosial ?
2.    Apa saja faktor-faktor yang menyebabkan perubahan sosial ?
3.    Bagaimana perubahan sosial yang ada di Bangka Belitung?
C.    Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari pembahasan ini sebagai berikut:
1.    Mahasiswa dapat mengetahui pengertian dari perubahan sosial.
2.     Mahasiswa dapat mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan perubahan sosial.
3.    Mahasiswa dapat mengetahui perubahan sosial yang ada di Bangka Belitung.



















BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Perubahan Sosial
Perubahan sosial adalah proses di mana terjadi perubahan struktur dan fungsi suatu sistem sosial. Perubahan tersebut terjadi sebagai akibat masuknya ide-ide pembaruan yang diadopsi oleh para anggota sistem sosial yang bersangkutan. Proses perubahan sosial biasa tediri dari tiga tahap:
1.    Invensi, yakni proses di mana ide-ide baru diciptakan dan dikembangkan.
2.    Difusi, yakni proses di mana ide-ide baru itu dikomunikasikan ke dalam   sistem sosial.
3.    Konsekuensi, yakni perubahan-perubahan yang terjadi dalam sistem sosial sebagai akibat pengadopsian atau penolakan inovasi.
Perubahan terjadi jika penggunaan atau penolakan ide baru itu mempunyai akibat. Menurut Jocobus Ranjabar, perubahan sosial adalah proses dimana terjadi perubahan struktur masyarakat yang berjalan dengan perubahan kebudayaan dan fungsi suatu sistem sosial.
Secara singkat Samuel Koening mengatakan bahwa perubahan sosial merupakan modifikasi-modifikasi yang terjadi dalam pola kehidupan manusia yang terjadi karena sebab-sebab intern maupun ekstern.  Perubahan sosial menurut Gillin merupakan suatu variasi dari cara-cara hidup yang diterima, baik karena perubahan-perubahan kondisi geografis, kebudayaan material, komposisi penduduk, ideologi maupun karena adanya difusi maupun penemuan-penemuan baru dalam masyarakat.
Dalam kehidupan sehari-hari manusia memang tidak bisa lepas dari yang namanya perubahan. Sekalipun pada masyarakat yang primitif. Sedikit banyak pada masyarakat tersebut mengalami perubahan baik disadari oleh masing-masing individu atau tidak.
Orang-orang desa sudah mengenal perdagangan, alat-alat transport modern, bahkan dapat mengikuti berita-berita mengenai daerah lain, melalui televisi, dll.
Secara garis besar, perubahan sosial dipengaruhi oleh faktor yang berasal dari dalam masyarakat dan luar masyarakat itu sendiri. Diantara faktor dari dalam masyarakat yaitu perubahan pada kondisi ekonomi, sosial, dan perkembangan IPTEK. Adapun yang berasal dari luar masyarakat biasanya yang terjadi diluar perencanaan manusia seperti bencana alam.
B.    Faktor-Faktor Penyebab Perubahan Sosial
Adapun faktor-faktor penyebab perubahan sosial ada dua, yaitu:
1.    Faktor Endogen
Faktor-Faktor Endogen / Internal Factor adalah faktor yang berasal dari dalam masyarakat. Menurut David Mc. Clellad faktor ini didorong oleh need for achievment(motivasi berprestasi) dari individu-individu dalam masyarakat itu. Apabila setiap individu memiliki motivasi untuk meraih prestasi terbaik, kelompok tersebut secara otomatis akan mengalami perubahan. Secara umum faktor-faktor dalam yang menyebabkan terjadinya perubahan sosial adalah:
•    Jumlah Penduduk
Jumlah penduduk menentukan cepat atau lambatnya perubahan sosial yang terjadi. Hal ini terkait dengan struktur dan budaya masyarakat yang berjumlah banyak akan lebih komplek. Kompleksitas inilah yang mengakibatkan cepatnya perubahan sosial yang terjadi. Sedangkan untuk perubahan sosial yang disebabkan oleh sedikitnya jumlah penduduk terjadi karena upaya pengisian kekosongan jumlah penduduk dan ditandai dengan konversi lahan terbuka menjadi lahan terbangun dan perubahan sektor primer menjadi sektor sekunder maupun sektor tersier. Hal ini menunjukkan adanya perubahan sosial pada pola aktivitas manusia. Contohnya saja, di Pulau Jawa sudah banyak lahan pertanian berubah menjadi kawasan perdagangan dan jasa. Proses ini bisa juga disebut sebagai proses urbanisasi dimana terjadi proses transisi dari rural ke urban yang ditandai dengan perubahan sistem ekonomi dan sosial budaya (khususnya pada sistem mata pencaharian yang mulanya di sektor pertanian menjadi sektor non-pertanian).
•    Penemuan-Penemuan Baru (Inovasi)
Penemuan-penemuan baru dapat mendorong perubahan sosial dalam masyarakat.Penemuan-penemuan baru dapat dibedakan menjadi discovery dan invention. Discovery merupakan penemuan unsur-unsur yang bersifat baru. Sedangkan invention merupakan penemuan yang bersifat menyempurnakan bentuk penemuan lama, disebut invention jika masyarakat sudah mengakui, menerima, bahkan menerapkan penemuan tersebut. Discovery maupun invention biasanya terjadi di bidang teknologi. Pertemuan Asian Regional Conference of the Global Information Infrastructure Commission (GIIC) di Manila pada bulan Juli 2000 menghasilkan rencana untuk membangun jaringan komunikasi, menyediakan perangkat pengakses informasi dari internet untuk masyarakat, menyusun framework penggunaan teknologi khususnya informatika, membangun jaringan online-pemerintah, serta mengembangkan pendidikan untuk meningkatkan daya saing Asia. Masyarakat Indonesia memperoleh dampak dari perkembangan teknologi. Banyak gadget yang canggih tercipta. Sudah mulai banyak masyarakat Indonesia yang tidak mau dicap minim penguasaan teknologi, sehingga upaya konsumtif dalam konsumsi gadget-gadget baru mulai dianggap wajar bahkan menjadi trend tersendiri. Siapa yang mempunyai gadget yang canggih dianggap mampu mencirikan status sosial seseorang. Hal ini sudah menunjukkan adanya perubahan sosial yang terjadi pada pola perilaku masyarakat Indonesia. Peran penemuan teknologi baru di dalam perubahan sosial sangat besar, karena dengan adanya penemuan teknologi baru menyebabkan perubahan roda produksi dalam masyarakat.
•    Konflik dalam Masyarakat
Pertentangan atau konflik dalam masyarakat juga merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya perubahan sosial. Pertentangan-pertentangan tersebut dapat berupa pertentangan antar individu, antara individu dengan kelompok, antarkelompok, serta konflik antargenerasi. Konflik dalam masyarakat dikatakan sebagai salah satu faktor penyebab adanya perubahan sosial karena dalam konflik, masyarakat menjadi mudah terpengaruh isu negatif dan mengakibatkan cara pandang dan cara bersikap menjadi berubah. Di Indonesia, konflik banyak terjadi di bagian Indonesia timur. Di ibukota negara sendiri sering terjadi konflik, misalnya tawuran antar pelajar SMA yang hanya dipicu masalah sepele dan merupakan bentuk penyimpangan tingkah laku dan menjadi ciri dalam perubahan sosial masyarakat Indonesia yang cinta damai menjadi manusia yang tidak cinta kedamaian.
•    Revolusi
Revolusi merupakan perubahan secara cepat yang terjadi karena adanya ketidakpuasan masyarakat terhadap sistem pemerintahan yang ada. Perubahan ini terjadi secara cepat khususnya pada tata penyelenggaraan lembaga masyarakatnya. Revolusi pernah terjadi di Indonesia, yaitu penggulingan masa orde baru di bawah pemerintahan Presiden Soeharto oleh para mahasiswa yang menuntut perubahan. Pemerintahan Presiden Soeharto dianggap diktator dan mutlak karena menjabat dalam beberapa periode. Kebebasan berbicara pada masa pemerintahan Presiden Soeharto pun dibatasi. Penggulingan masa pemerintahan pada masa orde baru diganti menjadi masa reformasi. Pada tahun 1998, resmi presiden Soeharto mengundurkan diri. Proses ini bertujuan untuk menjadikan pemerintahan lebih baik lagi. Meskipun sudah ada perubahan masa dari orde baru ke masa reformasi tetapi tetap saja proses menuju Indonesia yang adil, makmur sejahtera tidak berhenti begitu saja. Oleh karena itu, terdapat perubahan-perubahan yang nyata menuju ke arah Indonesia yang lebih baik seperti amandemen Undang-Undang Dasar RI 1945, Pemilu Presiden dan Wakil Presiden dan kebebasan pers dijamin dalam undang-undang.
2.    Faktor Eksogen
Faktor-Faktor Eksogen / External Factor adalah faktor-faktor yang berasal dari luar masyarakat menyebabkan terjadinya perubahan sosial. Faktor-faktor tersebut antara lain:
•    Kondisi Alam yang Berubah
Kondisi alam yang berubah atau bencana alam mengakibatkan masyarakat yang tinggal di daerah tersebut terpaksa berpindah untuk mencari tempat yang lebih aman.Perpindahan ini serta merta membawa dampak adanya unsur baru dalam sistem masyarakat tempat baru. Sehingga perlu adanya proses adaptasi atas lingkungan yang baru.
Indonesia merupakan salah satu negara yang rawan terhadap bencana. Hal ini dikarenakan Indonesia dilalui jalur patahan, rangkaian jalur gunung berapi dan dengan topografi serta morfologi yang beragam. Bencana alam akan membawa dampak bagi kelangsungan hidup masyarakat.
•    Peperangan
Peperangan dalam hal ini berarti pertikaian antara masyarakat yang satu dengan masyarakat yang lain di luar batas-batas negara. Bukan konflik yang terjadi dalam masyarakat di negara yang sama. Dalam peperangan pasti ada pihak yang kalah dan pihak yang menang. Pada pihak yang kalah secara otomatis akan mengalami perubahan yang signifikan seperti perubahan struktur lembaga negara maupun perubahan dinamika sosial masyarakatmya.
•     Pengaruh Kebudayaan Masyarakat Lain
 Antar masyarakat membawa pengaruh dalam pola perilaku. Dengan adanya interaksi, maka terjadi hubungan timbal balik yaitu saling mempengaruhi. Interaksi ini akan mengakibatkan budaya masyarakat lain tersebar dan kemungkinan diserap dalam kebudayaan masyarakat tertentu. Penyebaran kebudayaan secara damai dapat melalui penyebaran kebudayaan atau pengaruh dari satu daerah ke daerah lain yang terjadi secara langsung ataupun tidak langsung, akulturasi, maupun asimilasi. Budaya lain yang terserap pasti akan menghasilkan perubahan.
C.    Perubahan Sosial di Bangka Belitung
1.    Perubahan Jumlah Penduduk
 Dahulu, sepasang suami istri memiliki anak yang lebih dari dua, lima enam bahkan tujuh. Dengan adanya perogram keluarga berencana (KB),saat ini sepasang suami istri hanya mempunyai 2 orang anak. Selain dipengaruhi oleh kelahiran perubahan jumlah penduduk di lingkungan , disebabkan oleh adanya kematian dan juga perpindahan penduduk. Banyak masyarakat yang berpindah ke kota untuk untuk mencari pekerjaan tetapi juga sebaliknya banyak penduduk yang dari kota berpindah ke desa.
2.    Perubahan Kualitas Penduduk
Masyarakat di taun-taun yang lampau hanya menempuh pendidikan sampai sekolah dasar atau sekolah menengah saja, namun sekarang masyarakat telah banyak menempuh pendidikan hingga perguruan tinggi. Dengan demikian pengetahuan yang dimiliki semakain bertambah, hal ini sebagai akibat positif terjadinya perubahan. Akan tetapi, selain memberikan dampak positif bagi kualitas penduduk, perubahan sosial juga menimbulkan dampak negatif yang berupa penurunan moral yang dimiliki oleh masyarakat. Misalnya ketika jalan atau lewat di depan warga masyarakat tanpa memberi salam, berbicara yang kurang sopan kepada orang lain, selain itu, banyak juga masyarakat  yang tidak menaati  peraturan yang berlaku  dalam lingkungan masyarakat peraturan lalu lintas.
3.    Perubahan Sistem Pemerintahan
 Perubahan sistem pemerintahan yang terjadi dalam , juga mempunyai pengaruh bagi pemerintahan suatu dusun.misalnya dalam suatu pengambilan keputusan dalam suatu masyarakat lingkungan tempat tinggal saya pengambilan keputusan dilakukan melalui demokrasi yaitu melalui musyawarah mufakat.
4.    Perubahan Mata Pencaharian
Dahulu, mata pencaharian penduduk di lingkungan masyarakat sebagian besar adalah sebagai petani. Namun dengan berjalannya waktu dan berkembangnya pengetahuan  yang mereka miliki, saat ini banyak menjadi pegawai negeri, karyawan suatu perusahaan, dan juga ada yang merantau bekerja di tempat lain.
5.    Perubahan Gaya Hidup
Sering dengan berkembangnya zaman, gaya hidup masyarakat pun berubah. Saat ini gaya hidup konsumtif sudah menjangkit sampai di lingkungan pedesaan. Warga masyarakat memiliki keinginan untuk berbelanja yang tinggi. Contoh perilaku gaya konsumtif masyarakat dapat melihat misalnya pada gaya berpakaian. Setiap hari selalu ada model pakaian baru yang ditawarkan baik di toko maupun di pasar.
6.    Perubahan Karena Adanya Teknologi
Dahulu, para petani di tempat tinggal saya masih menggunakan bantuan tenaga hewan dalam membajak sawahdan juga masih di bantu tetangga dalam menanam padi atau tanaman lainnya. Namun saat ini dengan perkembangnya teknologi, para petani telah menggunakan traktor dalam membajak sawah dan juga sudah menggunakan perontok padi untuk mengolah hasil padinnya.adajuga teknologi dalam komunikasi. Dulu masih menggunakan surat untuk mengirim pesan tapi sekarang sudah ada facebook, email, twitter.
7.    Perubahan Budaya
Berubahan budaya yang terjadi dalam lingkungan masyarakat adalah prilaku anak muda saat ini. Banyak yang meniru trend-trend  budaya masyarakat barat, misalnya cara berpakaian sekarang ini, jarang seklai anak muda yang mau mrngenakan pakaian dat nya sendiri. Selain itu , contoh-contoh hasil kebudayaan masyarakat seperti dambus, dan lagu-lagu daerahnya sendiri. Bahkan ada warga yang tidak mengetahui kebudayaan daerah tempat tinggalnya sendiri, sekarang ini keberadaan kesenian-kesenian tersebut telah hilang tergantikan dengan adanya lagu-lagu pop, rock,dan yang lainnya.



BAB III
PENUTUP

A.    Simpulan
Dari hasil pembahasan makalah ini dapat ditarik kesimpulan:
Perubahan sosial adalah perubahan dalam hubungan interaksi antar orang, organisasi atau komunitas, ia dapat menyangkut “struktur sosial” atau “pola nilai dan norma” serta “pran”. Perubahan sosial selalu menimbulkan perubahan dalam masyarakat, salah satunya adalah globalisasi yang menimbulkan berbagai dampak baik positif maupun negative dari sisi positif misalnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dapat dinikmati seluruh kelompok sosial masyarakat. Faktor-faktor penyebab perubahan sosial ada dua yaitu:
1.    Faktor endogen: jumlah penduduk, inovasi, konflik dalam masyarakat, dan revolusi.
2.    Faktor eksogen: kondisi alam yang berubah, peperangan, pengaruh kebudayaan masyarakat lain.
B.    Saran-saran
Adapun saran yang diberikan penulis antara lain:
Perubahan sosial dalam masyarakat tidak dapat dibatasi oleh ruang dan waktu, olehnya itu kita sebagai bagian dari kelompok sosial harus berusaha mengendalikan perubahan itu ke arah yang positif agar budaya yang terbentuk dari perubahan sosial dapat memberikan manfaat bagi kelangsungan hidup manusia yang makmur dan damai.


DAFTAR PUSTAKA
Winataputra, Udin S.  dkk. 2008. Materi dan Pembelajaran IPS. Jakarta:    Universitas    Terbuka.   
Gumgum Gumilar, 2001. Teori Perubahan Sosial. Unikom. Yogyakarta.
Yanuar, Nugroho.2000. “Globalisasi, Teknologi Informasi dan Perubahan Sosial” dalam Jurnal Wacana Elsppat. http://www.elsppat.or.id/ diakses tanggal 25 Oktober 2011
http://www.scribd.com/.. Perubahan Sosial Budaya dalam Masyarakat.









bangun datar



BANGUN DATAR
Disusun oleh :
Kelompok 5
Nurfaizah
160141118
Rini Oktiani
160141126
Septiara
160141132
Sitiana
160141110
Ariya Respi
160141124
Maya Parina
160141097
Wahyu Andika Budiyanto
160141111
Sutrisno
160141121


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
MUHAMMADIYAH BANGKA BELITUNG
2017
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT. Atas Rahmat dan Hidayah-Nya. Shalawat dan salam kepada Nabi Besar Muhammad Saw. Beserta para sahabat yang telah memperjuangkan Islam, sehingga kita bisa merasakan indahnya Iman.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah konsep dasar matematika. Dalam makalah ini membahas mengenai bangun datar, dengan makalah ini penulis mengharapkan agar dapat membantu sistem pembelajaran. Penulis ucapkan terima kasih kepada :
1.    Bapak Dr. Asyraf Suryadin, M.Pd. Ketua STKIP Muhammadiyah Bangka Belitung.
2.    Ibu Yuanita, M.Pd selaku Ketua Prodi PGSD Muhammadiyah Bangka Belitung.
3.    Bapak Yudi Yunika Putra,, M.Pd. sebagai Dosen Pengampu Mata Kuliah Konsep Dasar Matematika.
4.    Orang tua penulis telah memberikan motivasi dan dukungan yang baik.
5.    Teman-teman yang telah memberikan dukungan dan bantuan dalam menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari berbagai kelemahan dan kekurangan dalam penulisan makalah ini. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan ke arah yang lebih baik dalam pembuatan makalah selanjutnya. Akhir kata penulis sampaikan terima kasih.

                                                                            Pangkalpinang, 18 April 2017

                                                                                                                              Penulis

BANGUN DATAR
1.      Segitiga
Segitiga adalah bangun datar yang dibatasi oleh tiga buah sisi dan mempunyai tiga buah titik sudut. Segitiga biasanya dilambangkan dengan “ “.
A.       Jenis-Jenis Segitiga
Jenis-jenis suatu segitiga dapat ditinjau berdasarkan;
1.      Panjang sisi-sisinya
2.      Besar sudut-sudutnya
3.      Panjang sisi dan besar sudutnya
Jenis-Jenis Segitiga ditinjau dari panjang sisinya
1.      Segitiga Sebarang
Segitiga sebarang adalah segitiga yang sama sisi-sisinya tidak sama panjang.
Pada gambar dibawah ini, AB BC AC.



2.      Segitiga Sama Kaki
Segitiga sama kaki adalah segitiga yang mempunyai dua buah sisi yang sama panjang. Pada gambar di bawah, segitiga sama kaki ABC dengan AB = BC.
                                                        



3.      Segitiga Sama Sisi
Segitiga sama sisi adalah segitiga yang memiliki tiga buah sisi sama panjang dan tiga buah sudut sama besar. Gambar segitiga sama sisi dibawah ini:
 



Jenis-Jenis Segitiga ditinjau dari besar sudutnya
Secara umum ada enam jenis sudut, yaitu:
1.    Sudut lancip ( 00 0)
2.    Sudut siku-siku ( 900 )
3.    Sudut tumpul ( 900 0)
4.    Sudut lurus ( 1800)
5.    Sudut refleks ( 1800 0)
Berkaitan dengan hal tersebut, jika ditinjau dari besar sudutnya, ada tiga jenis segitiga sebagai berikut.
1.    Segitiga Lancip
Segitiga lancip adalah segitiga yang ketiga sudutnya merupakan sudut lancip, sehingga sudut-sudut yang terdapat pada segitiga tersebut besarnya antara 00 dan 900. Pada gambar dibawah ini, ketiga sudut pada ABC adalah sudut lancip.


 
                                          

2.    Segitiga tumpul
Segitiga tumpul adalah segitiga yang salah satu sudutnya merupakan sudut tumpul. Pada ABC dibawah ini, sudut ABC adalah sudut tumpul.


                                                       


3.      Segitiga siku-siku
Segitiga siku-siku adalah segitiga yang salah satu sudutnya merupakan sudut siku-siku (besarnya 900). Pada gambar dibawah ini, ABC siku siku dititik C.


 




Jenis-Jenis segitiga ditinjau dari panjang sisi dan besar sudutnya
Ada dua jenis segitiga jika ditinjau dari panjang sisi dan besar sudutnya sebagai berikutnya:
1.      Segitiga siku-siku sama kaki
Segitiga siku-siku sama kaki adalah segitiga yang kedua sisinya sama panjang dan salah satu sudutnya merupakan sudut siku-siku (900). Pada gambar dibawah ini. ABC siku-siku di titik A, dengan AB = AC.
                                       


2.      Segitiga tumpul sama kaki
Segitiga tumpul sama kaki adalah segitiga yang kedua sisinya sama panjang dan salah satu sudutnya merupakan sudut tumpul. Sudut tumpul ABC pada gambar dibawah adalah sudut B, dengan AB = BC.
 




B.       Sifat-Sifat Segitiga
Sifat-sifat segitiga sama kaki
1.        Mempunyai satu buah sumbu simetri dan dapat menempati bingkainya dengan pas dengan dua cara.
2.        Memiliki dua buah sisi yang sama panjang dan juga memiliki dua buah sudut yang sama besarnya.
Sifat-sifat segitiga sama sisi
1.        Mempunyai tiga buah sumbu simetri putar tingkat tiga serta bisa menempati bingkainya dengan tepat dengan enam cara.
2.        Mempunyai tiga buah sisi yang sama panjang.
3.        Mempunyai tiga buah sudut yang sama besar.
Sifat-sifat Segitiga Siku-Siku
1.        Memiliki sisi tegak, sisi datar dan sisi miring.
2.        Mempunyai sudut siku-siku ( 900).
3.        Hypotenusa atau sisi miring pada siku-siku selalu terletak didepan sudut siku-siku.
Sifat-sifat Segitiga Sembarang
1.        Ketiga sisi yang dimilikinya panjangnya tidak sama
2.        Ketiga sudut yang dimilikinya tidak sama besar.
3.        Jumlah ketiga sudut pada sebuah segitiga berjumlah 1800.
4.        Mempunyai tiga buah sudut dan tiga buah sisi
Ketidaksamaan Pada Segitiga
Pada suatu bangun datar segitiga, sudut terbesar yang dimiliki selalu berhadapan dengan sisi yang mempunyai ukuran terpanjang dan sisi dengan ukuran paling pendek selalu berhadapan dengan sudut yang terkecil.
C.       Rumus Segitiga
a.       Luas segitiga= 1/2alas tinggi
b.      Keliling segitiga= sisi1 + sisi2 + sisi3

1.      Rumus Luas Segitiga Sama Kaki
L = 2(1/2.a.t) atau L = a t
2.      Rumus Luas Segitiga Sama Sisi
L = a2/4
3.      Rumus Luas Segitiga Segitiga Siku-Siku


    Menggunakan rumus Phytagoras c2=a2+b2.

Contoh Soal:
1.      Sebuah gambar segitiga mempunyai panjang alas 20 cm dan tinggi sebesar 10 cm, maka hitunglah luas segitiga dan keliling segitiga tersebut.
Jawab:
a.       Mencari Luas Segitiga
Luas = ½.a.t
L= ½.20.10
L = 1/2.200 = 100 cm2
b.      Mencari Keliling Segitiga
Keliling = s + s + s
K = 20 + 20 + 20
K = 60 cm
2.      Diketahui sebuah segitiga siku-siku dengan alas 14 cm dan tinggi 16 cm. Berapakah luas bangun tersebut?
Jawab :
L = ½.14.16= 112 cm2
3.      Sebuah segitiga luasnya 42 cm. Jika tingginya 12 cm, berapakah panjang alas segitiga tersebut?
Jawab :
L = 1/2 alas  tinggi
42 : ½ = alas  12
84 = alas 12
alas = 84/12
alas = 7 cm

2.      Persegi
Persegi adalah bangun datar segiempat yang keempat sisinya sama panjang dan keempat sudutnya siku-siku.


 



          AB=BC=CD=AD
A.    Sifat-sifat persegi :
1.    Keempat sisinya sama panjang
2.    Keempat sudutnya siku-siku
3.    Kedua diagonalnya sama panjang, saling berpotongan, saling tegak lurus di satu titik dan saling membagi dua sama panjang
4.    Menempati bingkai dengan delapan cara
5.    Diagonalnya membagi sudut-sudut menjadi dua sama besar
B.     Rumus :
1.    Keliling persegi dengan panjang sisi s adalah K = 4 x sisi = 4s
2.    Luas persegi dengan panjang sisi s adalah L = s x s = s2


Contoh soal :
1.      Tentukan keliling dan luas persegi jika diketahui panjang sisinya 6 cm!
Jawab :
K = 4 x s = 4 x 6 = 24 cm
L = s x s = 6 x 6 = 36 cm2
2.      Sebuah lantai berbentuk persegi dengan panjang sisinya 6 m. Lantai tersebut akan dipasang ubin berbentuk persegi berukuran 30 cm x 30 cm. Tentukan banyak ubin yang diperlukan untuk menutup lantai?
Jawab :
Diketahui sisi 6 m→600 cm
L = s x s
L. lantai = 600 cm x 600 cm = 360.000 cm2
L.ubin= 30 cm x 30 cm = 900 cm2
Banyak ubin = L.lantai/L.ubin = 360.000 cm2/ 900 cm2= 400 buah
Jadi, banyak ubin yang dibutuhkan untuk menutup lantai adalah 400 buah.

3.      Layang-layang
Layang-layang adalah bangun datar segiempat yang dibentuk dari gabungan dua buah segitiga sama kaki yang alasnya sama panjang dan berimpit.
   
     AD = CD dan AB = BC
                                   <A = <C








 


A.       Sifat-sifat layang-layang :
1.    Terdapat dua pasang sisi yang sama panjang
2.    Sepasang sudut-sudut yang berhadapan sama besar
3.    Salah satu diagonalnya merupakan sumbu simetri
4.    Salah satu diagonalnya membagi dua sama panjang dan saling tegak lurus
5.    Dapat menempati bingkainya dengan dua cara

B.       Keliling dan Luas layang-layang
K = AB + BC + CD + AD =Y + Y + X + X = 2y + 2y = 2 (X + Y)
L = ½ x AC x BD = ½ x d1 x d2
Contoh Soal:
Tentukan luas layang-layang jika diketahui diagonal-diagonalnya 20cm dan 15cm !
Jawab :
L = ½ x d1 x d2= ½ x 20 x 15 = 150 cm2

4.      Belah Ketupat
Belah ketupat adalah bangun datar dua dimensi yang dibentuk oleh empat buah rusuk yang sama panjan dan memiliki dua pasang sudut bukansiku-siku yang masing-masing sama besar dengan sudut-sudut dihadapanya.
                                              AB=BC=CD=AD
                                                          ˂A=˂C dan ˂B=˂D

A.       Sifat-sifat belah ketupat
a.    Semua ukuran sisi-sisinya sama panjang.
b.    Sudut-sudut yang berhadapan besarnya sama dan dibagi dua sama besar oleh diagonal-diagonalnya.
c.    Kedua diagonalnya saling membagi dua sama panjang dan saling tegak lurus satu sama lainya.
d.   Mempunyai dua buah sumbu simetri.
e.    Kedua diagonalnya merupakan sumbu simetri dari bangun belah ketupat.
f.     Memliki dua simetri lipat
g.    Mmiliki dua buah simetri putar
h.    Jumlah semua sudutnya sama besarnya adalah 360 derajat.


B.   Rumus luas dan keliling belah ketupat
       Untuk menghitung ukuran luas dari sebuah bangun datar belah ketupat,    dapat   menggunakan rumus:
1.        Luas = ½ x diagonal 1 x diagonal 2
Sedangkan untuk menghitung ukuran kelling dari bangun datar belah ketupat, kita dapat memakai persamaan rumus:
2.        Keliling = s + s + s + s
Keliling = 4 x sisi
Contoh soal
1.      Hitunglah ukuran sebuah belah ketupat jika diketahui panjang sisinya adalah 10 cm.
Jawab:
Keliling belah ketupat = 4 x sisi
Keliling = 4 x 10 cm
Jadi keliling dari bangun belah ketupat tersebut adalah 40 cm
2.      Diketahui panjang diagonal-diagonal sebuah belah ketupat beturut-turut 15 dan 12 cm. Tentukanlah luas belah ketupat itu!
Jawab:
Luas = ½  x d1 x d2
Luas = ½ x 15cm x 12cm
Luas = 90cm2
Jadi, luas belah ketupat itu adalah  90cm2

5.      Persegi panjang
Persegi panjang (inggris rectangle) adalah bangun datar dua dimensi yang dibentuk oleh dua pasang rusuk yang masing-masing sama panjang dan sejajar dengan pasangannya, dan memiliki empat buah sudut yang kesemuanya adalah sudut siku-siku.


A.       Sifat-sifat Persegi Panjang
1.     Persegi panjang merupakan bangun segi empat
2.    Memiliki 4 titik sudut
3.    Keempat sudutnya berupa sudut siku-sikumempunyai dua pasng sisi yang sejajar
4.    Pasangan sisi yang sejajar sama panjang
B.       Rumus persegi panjang
a.       Keliling
K = 2 ( p + l )
b.      Luas
L = p l
c.       Panjang diagonal
d = p 2 + l 2
keterangan :
k : keliling, p : panjang, l : lebar

Contoh Soal :
1.      Sebuah taplak meja berbentuk persegi panjang dengan ukuran panjang 90 cm dan lebar 60 cm. berapakah luas taplak meja itu?
Jawab :
Diketahui : persegi panjang, panjang (p) = 90 cm , lebar (l) = 60 cm
Ditanya     : Luas (L)
Jawab        : L = p X l = 90 cm X 60 cm = 5400 cm2
Jadi, luas taplak meja tersebut adalah 5400 cm2
2.      Ruang aula berbentuk persegi panjang. Ukuran panjangnya 25 m dan lebar 12 m. Berapa m2-kah luas ruang aula tersebut?
Jawab :
Diketahui : persegi panjang, panjang (p) = 25 m , lebar (l) = 12 m
Ditanya     : Luas (L)
Jawab        : L = p X l = 25 m X 12 m = 300 m2
Jadi, luas ruang aula tersebut adalah 300 m2
6.      Lingkaran

index.png
Lingkaran adalah bangun datar dimana setiap titik-titik pada kelilingnya mempunyai jarak yang sama dari pusatnya. Jarak ini disebut jari-jari (r) lingkaran. Ruas yang melintasi pusat dari suatu titik keliling ke satu titik keliling lain disebut diameter. Di dalam matematika, lingkaran merupakan salah satu dari kelompok kurva yang dikenal sebagai irisan kerucut (conic section).
A.    Sifat-sifat Lingkaran
Sifat-sifat lingkaran adalah sebagai berikut:
1.     Jarak dari titik pusat ke tepi lingkaran dinamakan jari-jari (r).
2.     Lingkaran mempunyai jari-jari (r), yang panjangnya setengah dari diameter (d).
3.     Lingkaran mempunyai sebuah titik pusat.   
B.     Rumus dan Contoh Soal
a.      Keliling Lingkaran
  https://lh4.googleusercontent.com/hRm6P7SVrgmpJrVgAUHvWf8iEPNEDsCpJZYASyitpSBwNTCcrHqH6-eZde8-VLGOFwIjeQkvJy4tZF1rzqyEGc8rSFXIABcoT6rNuQCMhEV4VILknBgriB_IqpxU8Md6zjLT1ONkrB1ZUxfBhttps://lh4.googleusercontent.com/p0gJ8dZhybeO2fs2gINXQsTLJfLCJ9PWsiesFvOdUYmfRmEJoDfTI1CVtI6qBgghgRi4ffh5Nmv1-_A_IRkpKhl2ls9dffkxd2-Z4d6jlchvbShOxvHB5iD5lzxSYiBpd5PunsmFpUsyv9Iy    https://lh3.googleusercontent.com/URjx_hLzpZuJgAl2BREeUYuCG47OroYHENqRtIOET-OKVTh2zDI9qKRXPMWJct8AStTyp1AthG2CidEH5Os0TxyaXCOOE3g3pb10z13fFgF3iIrEjuVbU0yXiXr9nA5f7krQiADpUd57LH6W
Maka keliling lingkaran yaitu :
Keliling    =  Ï€ x diameter
               =  Ï€ x 2r (Ingat, d = 2 x r, dimana r merupakan jari-jari          lingkaran)
                 =  2Ï€r

Sehingga dapat disimpulkan jika d = diameter, r = 22/7 atau 3,14, maka untuk lingkaran berlaku rumus:
               https://lh4.googleusercontent.com/sv9iUdvQcPmIb6-d8-ZlrmzTKrIma_st_4h4n9D78MK7XLRqgRKiKeEpOKueIluRjOdfJob66xp7iqAYqwaTJ4VdwuA1DwbOCS5KWg7w4F1UwOXjOYvgl7dsHLDxdjKpKIGqKfcYpgzbh-S-
b.      Luas Lingkaran
luas lingkaran L dengan jari-jari r atau diameter d adalah sebagai berikut:
       https://lh6.googleusercontent.com/4fWQiAw5SDlSjdwW-Z4-CSvNP_l9sl090cWRHuCxnBpPuRcn2qz7CAjTjyJK_HqbB4M7hSc-i1N_25Fm-UNUIqK5fQTRJZv9ohN-VqCHNk2_v1j28AjweXSViS_P1qACxYv3Ls4MAPX75pfx

Contoh soal:
1.    Hitunglah keliling lingkaran jika diketahui:
a.       diameter 14 cm
b.      jari-jari 35 cm
Jawab:
a.       d   =  14 cm
K  =  Ï€ x d
         =  22/7 x 14 cm
         =  44 cm
Jadi, keliling lingkaran tersebut adalah 44 cm.
b.      r    =  35 cm
K  =  2 Ï€r
         =  2 x 3,14 x 35 cm
         =  220 cm
Jadi, keliling lingkaran tersebut adalah 220 cm.
2.    Sebuah lingkaran memiliki diameter 14 cm. Tentukan:
a.       jari-jari lingkaran
b.      luas lingkaran
Jawab:
a.       Panjang jari-jari lingkaran adalah setengah kali panjang diameternya.
d  =   2.r    maka  
 r    =   ½ x d
      =   ½ x 14 cm
      =   7 cm
Jadi, panjang jari-jari lingkaran tersebut adalah 7 cm.
b.      Untuk mencari luas lingkaran:
L  =    Ï€r2   maka
L  =   22/7  . (7 cm)2
    =   22/7  . 7 cm . 7 cm
    =   22. 7  cm
    =   154 cm2

7.      Jajar Genjang
Jajar genjang adalah bangun datar segiempat dengan sisi-sisinya yang berhadapan sejajar dan sama panjang serta sudut-sudut yang berhadapan sama besar.


 



A.       Sifat-sifat jajar genjang
1.      Sisi-sisi yang berhadapan sama panjang dan sejajar
2.      Kedua diagonalnya saling membagi dua sama panjang (berpotongan di titik tengah)
3.      Sudut-sudut yang berhadpan sama besar
4.      Sudut-sudut tang berdekatan saling berpelurus
5.      Jajar genjang dapat menempati bingkainya dengan tepat setelah diputar setengah putaran pada titik potong diagonalnya
B.       Rumus jajar genjang :
K = AB + BC + CD + AD
L = alas x tinggi = a x t
Contoh Soal :
Tentukan luas jajar genjang yang mempunyai alas 16 cm dan tinggi 10 cm !
Jawab:
L = a x t = 16 x 10 = 160 cm2
8.      Geometri/trapesium
Trapesium merupakan bangun segi empat yang dibentuk oleh empat buah rusuk yang dua di antaranya saling behadapan sejajar namun panjangnya tidak sama.
Pada gambar berikut,
  https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhYRjU-ziNNPKUN94YzpriGMNWuRizMa7R-8YNj4HkJrJTlmeL9D6OqTDDWhqwU97Iwc6mFqRVqqzUgLFLHRDOmJPG3LWa0o70DUy0pj4gosmv0kFNKB27MzqRnPBzCWu3G_w8qK8WBz-0/s320/Picture2.jpg
segiempat PQRS adalah trapesium, PQ dan SR disebut alas trapesium, PQ dan SR sejajar. PS dan QR disebut kaki-kaki trapesium.
A.    Jenis-Jenis Trapesium
Bangun trapesium mempunyai tiga macam jenis yaitu :
1.      Trapesium Sembarang
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi7Slx4eqeZ-c-uQD_LMnHIYXlush1dTPdzfeKYcXF0Yvyjhg6invw6eFzt5J2NciApSg68a7dRQ_5G8ayW8TVjQez8j3OmaTr_UcfWsvlSWGumIbDtVC8u1zXGzkoxePjxiTBInyx6FUw/s320/Trapesium+sembarang.jpg
Trapesium dapat di katakan sebagai trapesium sembarang jika trapesium tersebut tidak mempunyai kekhususan.
Sifat sifat Trapesium Sembarang, antara lain:
1.       Mempunyai sepasang sisi sejajar yang berhadapan yang panjangnya tidak sama.
2.       Mempunyai empat sudut yang besarnya tidak sama.
3.       Mempunyai dua buah diagonal yang berbeda panjangnya.
2.      Trapesium Siku-siku
               https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjH6TQM2Ylr9iTKknae4JMO_2MXXPCf96LkGTmOY6LAL_Kcxyk98h9r83DrDqtdeXE6moG63nSeuj1EVvy2wQbGXKA1nfKpYjizp03sKI6a-F7Gp6JwvJXqdc17qamDLH1dPutOxuRof-4/s320/Trapesium+siku-siku.jpg
Trapesium siku-siku merupakan sebuah bangun trapesium yang besar salah satu sudutnya adalah 90 derajat atau siku-siku.
Sifat-sifat Trapesium Siku-siku, antara lain:
1.     Mempunyai sepasang sisi sejajar yang berhadapan yang panjangnya tidak sama.
2.     Mempunyai dua buah sudut siku-siku yang berdekatan.
3.     Mempunyai dua buah diagonal yang berbeda panjangnya.
3.      Trapesium Sama Kaki
Trapesium sama kaki merupakan trapesium yang mempunyai dua buah sisi yang sama panjangnya, sisi tersebut biasa di sebut dengan kaki.

                https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh0fWclWGzc9tf9cxyVHUnhwIEFbo48C7T2CfQoSPa6922_wOcPF1rOZYlms4F0GcMfNCr8puMpaK4DdVyXa-EsUUjpU0M0mNCx2wHtNaOWjfIvaOFU3FVzBRw_U278hlzXUr55dY6IVcE/s320/Trapesium+sama+kaki.jpg
Sifat-sifat Trapesium Sama Kaki
1.       Mempunyai dua buah sisi( kaki ) yang sama panjangnya dan dua  buah sisi sejajar yang panjangnya berbeda. 
2.       Mempunyai dua buah sudut yang berdekatan yang besarnya sama.
3.       Mempunyai dua buah diagonal yang panjangnya sama
B.     Rumus Trapesium
a.       Rumus Keliling
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZKFLHM0JHX4YwauEwQwMafvO47S-yasLVs7UDRHwB2LOzf5Qzor9JqKT_sFLHm93fhB2Otlp5M0dyP6ujid4yqz4eOKYzh0i1glrueMvULeyt93YoMAa1D-gi5bteWPBZ0d2tJsT59Tc/s1600/E.jpg
b.      Rumus Luas
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh7xrgOSTDvG8kO6GUmiTwrvtkj2BWUdofYDQS-5sRJu7kirVzL4k8IqQMH4uvzelp6HY0UoLZiU4AUDFMl2NTPJ6uAlVwXpYNCc6Bd3VWPkZnQDmGMSfz9eEMlO1uw4bOk9X-CYXoGyiM/s1600/F.jpg
Contoh Soal :
1.      Sebuah trapesium memiliki panjang sisi-sisi sejajar berturut-turut 4 cm dan 10 cm serta tinggi 5 cm. maka, berapakah luas trapesium tersebut?
Jawab :
Luas = ½ x (a1 + a2) x t
Luas = ½ x (4 cm + 10 cm) x 5 cm
Luas = ½ x 14 x 5
Luas = 35 cm
2.      Perhatikan gambar di bawah ini. 
                                       Cara Menghitung Rumus Luas dan Keliling Trapesium Lengkap
          Perhatikan gambar di atas, ABCD adalah trapesium dengan CDEF suatu persegi dan EF = 10 cm. Jika AE = 8 cm, FB = 4 cm, AD = 12 cm, dan BC = 10 cm, tentukan:
a.       panjang CD,
b.      panjang alas trapesium
c.       keliling trapesium ABCD
Jawab :
a.       Perlu kalian ingat bahwa salah satu sifat persegi adalah tiap sisinya sama panjang, maka panjang CD = EF = 10 cm
b.      Kemudian, untuk mengetahui panjang alas trapesium (AB) dapat diketahui dengan menjumlahkan:
AB = AE + EF + FB
AB = 8 cm + 10 cm + 4 cm 
AB = 22 cm
c.       Keliling trapesium dapat kita ketahui dengan cara menjumlahkan seluruh sisinya:
A = AB + BC + CD + AD
A = 22 cm + 10 cm + 10 cm + 12 cm
A = 54 cm



















DAFTAR PUSTAKA
Indriana, Isti Fina. 2012. SUPER TRIK MATEMATIKA SMP.  Yogyakarta:            Penerbit Pustaka Widyatama.
http://mynaimahindah.blogspot.co.id/2015/03/bagian-bagian-sifat-sifat-keliling-dan.html
http://www.ahlicara.com/2016/05/rumus-setengah-lingkaran-dan-contoh-soal.html
https://puteka85.blogspot.co.id/2012/08/ciri-ciri-bangun-datar-lingkaran.html
http://.rumusmatematika.org/2015/06/jenis-jenis-dan-sifat-sifat-trapesium.htm